Rabu, 09 Februari 2011

Cara Mencari Sumber Mata Air Dalam Tanah

Ada 3 tehnik sederhana :
1. Menggunakan daun pisang
Ambillah beberapa lembar daun pisang dan
taruhlah pada beberapa titik yang akan di bor /
gali pada jam 10 malam. Pagi harinya silahkan
lihat embun yang menempel pada daun pisang
tsb (pada bagian bawah daun). Semakin banyak
embun yang menempel semakin banyak debit
air bawah tanah tsb. Namun jika daunnya tetap
kering berarti tidak ada sumber air di bawah
daun tsb.
2. Menggunakan garam
Pada jam 8 malam taruhlah 2 genggam garam
dan tutup rapat dengan kaleng pada tempat
yang akan digali / di bor. Pagi harinya silahkan
lihat garam tsb, jika habis atau tinggal sedikit
berarti pada titik tsb ada sumber airnya. Bila
perlu taruhlah garam dan kaleng tsb pada
beberapa titik sekaligus dan lihatlah pada titik
mana yang garamnya paling sedikit.

Caranya adalah sebagai berikut:
1. Siapkan 2 Lidi, karet gelang, benang atau kawat.
Kedua lidi dipotong sama panjang, dan ikat
ujungnya dengan karet gelang, kawat atau
benang. (Tidak ada lidi bisa dengan kayu, ranting
atau tembaga).
2.Pangkal kedua lidi dipegang dengan kedua
tangan terbuka. Letakkan pada antara ibu jari
dengan telunjuk kemudian digenggam dengan
rilek sambil dirorong kerapat. Kedua tangan
dipinggang.
3.Letakan kedua tangan yang telah memegang lidi
tersebut pada pinggang. Arah ujung lidi yang
telah diikat pada posisi datar di depan perut. (Lihat
Gambar )
4.Berjalan maju maupun mundur, dengan posisi
lidi tetap dipegang dengan posisi mendatar.
5.Pusatkan perhatian pada tanah yang dilalui,
sambil merasakan getaran ujung kedua lidi yang
ikat dengan karet gelang, kawat atau tali lainnya.
6.Apabila ada tarikan ke bawah atau ke atas pada
ujung lidi, maka itu tandanya dibawah tanah yang
dilalui ada aliran atau sumber air. Maka untuk
memastikannya, coba mundur satu atau dua
langkah dan maju dua langkah sambil tetap
memegang ujung lidi. Jika ada tanda-tanda mata
air, maka jika kita berjalan satu atau dua langkah
ke belakang, ujung lidi akan turun, dan sebaliknya
jika kita bergerak maju, maka ujung lidi akan
bergerak ke atas.
7.Jika benar tanda-tanda itu semakin kuat, yaitu
dengan tarikan ke bawah atau ke atas pada ujung
lidi, berarti ada sumber air atau aliran air bawah
tanah. (tandai atau berilah garis dimana tanah
dilalui, persis di bawah lidi yang naik atau turun).
8.Langkah berikutnya, cari dari arah yang
berlawanan. (Gerakan sama dengan point 4 s/d
6). Cari sampai menemukan hal yang serupa,
dengan berpindah-pindah tempat, namun tetap
arah berlawanan dengan yang telah ditandai. Jika
tidak ditemukan atau tidak ada tanda-tanda,
usahakan cari tempat yang lain, karena sumber
air itu hanya satu arah.
9.Jika langkah ke 8 (delapan) ada tanda-tanda
seperti pada point 7, maka lakukan hal yang sama
dengan langkah-langkah pada point 7, dan tandai
dengan garis. (Pada akhirnya kedua garis untuk
tanda adanya suber air bawah tanah tersebut
akan bertemu). Lihat gambar disamping!
10.Pusatkan pada pertemuan kedua garis tersebut
dan lakukan hal yang sama seperti pont 7 secara
berulang-ulang, dan dari posisi yang berbeda ikuti
garis-garis tersebut. Baik juga jika gerakan
melingkar dari pertemuan kedua garis tersebut
untuk mengetahui berapa banyak dan besarnya
aliran air dalam tanah. Bisa jadi ada dua atau tiga
sumber pada tempat tersebut.
C.MENGETAHUI KEDALAMAN SUMBER AIR
Untuk mengetahui kedalaman sumber air bawah
tanah tersebut, dengan berdiri pada pertemuan
garis atau pertemuan sumber air yang telah
dideteksi sebelumnya. Caranya adalah sebagai
berikut:
1.Berdiri pada pertemuan garis atau pertemuan
sumber air dengan posisi lidi tetap dipegang dan
ditempelkan pada kedua pinggang dengan posisi
mendatar. Ujung kedua lidi pastikan dengan
posisi mendatar menghadap ke depan. Jika benar
disitu telah ditemukan sumber air, maka gerakan
lidi akan ke atas. Semakin besar dan dangkalnya
sumber air, maka gerakan ke atas dari ujung lidi
akan semakin keras atau cepat ke atas.
2.Hitunglah dengan hitungan: satu, dua, tiga dan
seterusnya sampai posisi ujung lidi berdiri tegak
persis di muda atau wajah kita, atau posisi lidi
tegak lurus. Sampai hitungan ke berapa, lidi
tersebut pada pososi tegak lurus. Misalnya :
“ 10” (sepuluh), maka kalikan dengan 1 Meter
panjang. ( 10 X 1 Meter= 10 Meter)maka akan
dapat diperkirakan bahwa kedalaman sumber air
bawah tanah tersebut kira-kira 10 Meter. Jika
masih ragu-ragu, cobalah sekali lagi dengan
langkah yang sama seperti ke 1.
3.Tanda pada pertemuan sumber air yang telah
diukur kedalaman tersebut dengan kayu berdiri
tegak, supaya nanti pada waktu menggali atau
mengebor tidak tidak salah tempat . Jika kurang
percaya, coba pada lain hari dengan cara yang
sama. Maka akan didapatkan hal yang sama.
Bukan hanya pada hari lain, pada bulan atau
tahun berikut pun tidak akan berubah posisi
sumber air tersebut. Bahkan pada musim
kemarau pun sumber air pada tempat tersebut
tidak berubah.
D.SUMUR BOR ATAU GALI BIASA.
Cara mendapatkan sumber air seperti yang telah
saya jelaskan diatas, berlaku untuk sumur di gali
manual ataupun dengan mesin bor. Memang
membuat sumur dengan menggali secara
manual kelihatan lebih mudah, karena dia meter
lebih luas. Namun jangan kuatir dengan hasil
temuan ini, walaupun akan dibor , sumber air
yang telah ditemukan tadi sebenarnya seperti
pertemuan dua garis. Pada titik tersebut sebagai
pedoman bahwa disitu pusat atau bertemunnya
dua mata air. Maka setelah ditemukan sumber air
yaitu peremuan kedua garis yang menandai
adanya pertemuan dua mata air harus diberi
tanda, dipatok atau diberi “anjir” supaya dalam
penggalian tepat. Apalagi jika menggali dengan
mesin bor yang diameternya hanya 2 s/d 4 in.
Bagaimana dengan memakai daun ataupun alat
yang lain? Apakah mengalami kesulitan dalam
mendapatkan mata air? Tentu tidak, hanya untuk
memastikan sumber air ataupun hanya resapan
ataupun genangan air dalam tanah tidak bisa
dibedakan. Apalagi untuk mengujinya hanya pada
tempat terebut dan tidak bisa dicari arah sumber
air sampai ke mana. Akan mengalami kusulitan
jika akan membuat sumur pada tempat yang
telah ditemukan dengan cara tersebut (daun, atau
alat yang lain) dengan bor, karena tidak ada
kepastian sumber air apalagi bertemunya dua
sumber air di bawah tanah. Maka tidak heran jika
air sumbur banyak jika musim penghujan dan
akan kering pada musim kemarau. Itu berarti
bukan sumber atau aliran air, tetapi resapan,
genangan atau hanya satu jalur atau sumber saja.
Maaf, hanya selisih 10 sampai 20 Cm saja akan
menentukan banyak sedikitnya air yang
didapatkan dari menggali, apalagi mengebor. Ada
air, tetapi tidak banyak, karena hanya resapan dari
sumber air yang ada disebelahnya.

Tidak ada komentar: