Jumat, 07 Januari 2011

Khasiat Buah Kurma

Siapa pun yang pagi-pagi makan tujuh buah
kurma ‘Ajwah, maka pada hari itu dia tidak
mudah keracunan dan terserang penyakit.” (H.R.
Bukhari dan Muslim)

Apakah yang terbayang dibenak kita menjelang
berbuka puasa ? Es campur, jus, kolak, kue yang
manis-manis atau beragam makanan yang
menggiurkan lainnya !!! Tidak bisa dipungkiri,
sederer minuman dan penganan itulah yang
muncul ketika kita berniat membatalkan puasa.
Memang, buka puasa dengan beragam minuman
dan makanan seperti itu hal yang lumrah dan
wajar. Namun, bukankah minuman dan
penganan tersebut memiliki efek samping yang
kurang bagus disaat tubuh istirahat dari makan
dan minum selama seharian penuh ???
Untuk menghindari hal negatif itulah, Rasullah
s.a.w, jauh-jauh hari memberi saran yang sangat
bermanfaat bagi yang sedang berpuasa.
Sabdanya, “Apabila salah seorang diantara kamu
puasa, hendaklah berbuka dengan kurma , bila
tidak ada hendaklah dengan berbuka dengan air,
sesungguhnya air itu bersih. ” (H.R. Ahmad dan
Tarmidzi). Bahkan, dalam kondisi tidak berpuasa
pun (diluar bulan suci Ramadhan), buah kurma
memiliki faedah yang sangat besar untuk
kesehatan tubuh kita.
Kurma adalah sejenis tumbuhan palem (palma)
atau dalam bahasa latinnya lebih dikenal dengan
phonex dactylifer yang berbuah dan boleh
dimakan, baik dalam keadaan masak maupun
masih mentah. Berdasarkan penelitian para
ilmuwan, kurma kaya dengan protein, serat gula,
vitamin A dan C serta mineral seperti zat besi,
kalsium, sodium dan potasium. Kandungan
protein didalam kurma sebesar 1.8 – 2.0 persen,
serat sebanyak 2.0 – 4.0 persen dan gula sebesar
50 – 70 persen glukosa.
Dengan kandung gula seperti itu, kurma mampu
memberi tambahan tenaga bagi orang yang
berbuka puasa hingga ia akan merasa segar dan
bertenaga uuntuk beribadah tanpa rasa letih
ataupun mengantuk. Biasany, bagi yang merasa
letih dan mengantuk disaat melaksanakan shalat
tarawih disebabkan karena makanan yang
dikosumsi kebanyakan mengandung karbohidrat
yang tidak menyediakan tenaga instant
(tambahan). Oleh karena itu, untuk menghindari
hal tersebut, buah kurma adalah jawabannya.
Kenapa ? Sebab, sebagaimana penelitian yang
dilakukan Badan Kesahatan Dunia (WHO), zat gula
yang ada didalam kurma itu berbeda dengan gula
pada buah-buahan lain seperti gula tebu atau gula
pasir yang biasa mengandung sukrosa dimana
zat itu langsung diserap kedalam tubuh. Hal ini
membuat gula itu harus dipecahkab terlebih
dahulu oleh enzim sebelum berubah menjadi
glukosa. Sebaliknya, kurma tidak menbutuhkan
proses demikian.
Sementara potasium didalam kurma berguna
untuk mengatasi masalah stress, sembelit dan
lemah otot. Tidak hanya itu, berkat zat besi dan
kalsium yang ada pada kurma, orang bakal
terhindar dari penyakit yang beresiko tinggi
seperti penyakit jantung dan kencing manis.
Bila dimakan oleh anak-anak, maka kurma
memberi khasiat untk mencerdaskan otak
mereka. Cukup beralasan, bila Rasullah s.a.w
menganjurkan bagi para isteri yang mengandung
untuk makan buah kurma. Kata Nabi, “Berilah
makan buah kurma kepda isteri-isteri kamu yang
sedang hamil, karena isteri-isteri kamu yang
sedang hamil. Karena sekiranya wanita hamil itu
memakan buah kurma, niscaya anak yang akan
lahir kelak akan menjadi anak yang penyabar,
bersopan santun serta cerdas. Sesungguhnya
makanan Siti Maryam takkala melahirkan Nabi Isa
a.s adalah buah kurma. Sekiranya, Allah s.w.t.,
menjadikan suatu buah yang lebih baik dari pada
buah kurma, maka Allah telah memberi makan
buah itu kepada Siti Maryam. ” (H.R. Bukhari)
Adalah Q.S. Maryam, ayat 25-26 perihal Siti
Maryam yang disinggung Nabi diatas. Firman
Allah, “Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu
ke arahmu, maka pohon itu akan menggugurkan
buah yang masak kepadamu, maka makan serta
minumlah dan bersenang hatilah kamu. ”
Waktu itu, dikisahkan Siti Maryam hendak
melahirkan Nabi Isa a.s dibawah pohon kurma.
Lalu Malaikat Jibril datang dan menyuruh Maryam
menggoncangkan pohon kurma. Buah kurma
yang matang itu berjatuhan. Dan Maryam pun
memakan buah kurma yang telah masak
tersebut. Atas izin Allah s.w.t dan kebesaran-
NYA, proses persalinan atau kelahiran Nabi Isa a.s
menjadi mudah.
Berdasarkan hadis Rasullah dan firman Allah
diataslah, kurma snagt berkhasiat bagi wanita
yang sedang hamil dan nifas (setelah melahirkan).
Hal ini diperteguh olah para ahli kedokteran
bahwa unsur zat besi dan kalsium yang terdapat
di dalam buah kurma adalah unsur yang sangat
berguna untuk membentuk dan menambah
kandungan air susu ibu. Lebih dari itu, anak-anak
balita pun dapat mengambil manfaat dari buah
yang biasa tumbuh didaerah Arab ini. Dengan
kurma, pertumbuhan anak-anak dan sumsum
tulangnya akan berkembang dengan baik.
Wajar bila Rasullah s.a.w memberikan tips untuk
makan tujuh butir kurma setiap harinya supaya
terhindar dari segal penyakit fisik. Mengapa Nabi
menyebut kurma ‘Ajwah didalam sabdanya..
Berdasarkan asbabul wurud (sebab-sebab
turunnya suatu hadist) disebutkan dulu Nabi
Muhammad s.a.w kalau berbuka puasa yang
dimakan adalah kurma. Kurma yang dimakan itu
diberi nama ‘ajwah (ajua). Ceritanya, pada saat itu
ajua adalah nama anak Salaman Alfarisi, orang
nasrani yang akhirnya masuk Islam. Dia
mewakafkan lahan kurmanya untuk perjuanan
Islam. Untuk mengenang jasa-jasanya itu,
akhirnya Rasul menamakan kurma yang
dimakannya saat berbuka puasa sebagai kurma
ajua. Bahkan, dalam hadist yang lain Beliau sendiri
sempat menyatakan, “Rumah yang tidak ada
kurmanya seperti rumah yang tidak ada
makanan. ” Perkataan Rasullah tersebut
menunjukan betapa pentingnya khasiat yang
dapat diambil dari buah kurma. Sehingga, setiap
keluarga mesti menyimpan kurma sebagai
penganan wajib dirumahnya. Oleh arena itu, kita
seharusnya memakan buah kurma bukan hanya
dibulan puasa saja, tapi juga menjadikan kurma
makanan sehari-hari. Entah itu dimakan pagi hari
sebagaimana yang pernah dianjurkan Nabi diatas
atau sebagai makanan ringan ketika sedang
santai.
Dengan cara begini, kita tidak hanya mendapatkan
kesehatan tubh tpi juga memperoleh pahal karena
menjalankan sunnah Rasullah s.a.w.
Wallahu ’alam bil shawab.
Sumber : Majalah Hidayah

Tidak ada komentar: