Jumat, 17 Desember 2010

Dongeng Kancil dan Kura-Kura

Alkisah di negri para hewan, suatu hari
kelinci dan kura-kura mengadakan lomba
lari. Sejak dari awal sebenarnya hasil lomba
ini sudah bisa diprediksi hasilnya.Lomba
lari yang sungguh tidak imbang.Kelinci
sang pelari cepat melawan kura-kura yang
bahkan untuk jarak semeter saja perlu
waktu yang demikian lama mencapainya.
Tapi, kenyataan berkata lain.Si kelinci
terlampau meremehkan lawan.Maka
beberapa meter sebelum garis finish, kelinci
malah tidur-tiduran.Maksudnya sih buat
ngopor si kura-kura Eh ternyata si kelinci
malah ketiduran beneran.Sementara si
kura-kura tetap melaju dengan kecepatan
lambat tetapi konstan. Akhir cerita seperti
yang sudah biasa kita dengar. Si kura-kura
berhasil masuk garis finish duluan,
sementara kelinci masih asyik … ketiduran!
Hmm… pelajaran penting dari cerita ini….
Jangan meremehkan kelemahan lawan.
Dan belajar dari prinsip hidup si kura-kura:
alon-alon asal kelakon … biar lambat asal
selamat.
Fatalnya, para pendongeng biasanya hanya
berkisah sampai di atas saja. Padahal,
percaya atau tidak, sebenarnya cerita di atas
tidak hanya berhenti sampai di situ. Ada
lanjutannya …
Malam harinya di kediamannya, si kelinci
melakukan introspeksi diri. Dia
menimbang-nimbang tentang
kekalahannya barusan. Hingga akhirnya dia
memutuskan menghubungi kura-kura via
sms.. isinya singkat.. besok kita ketemu
tanding lagi di tempat yang sama!
Tantangnya ke kura-kura.
Esoknya, mereka pun kembali berlomba.
Kali ini kelinci tidak ingin mengecap
kekalahan untuk kedua kalinya. Maka
semenjak waktu lomba dimulai dari garis
start dia tanpa henti berlari dengan
kencangnya. Kali ini tidak sedetikpun dia
memicingkan matanya. Kakinya terus
berlari tanpa henti hingga mencapai finish.
Apa kabar dengan kura-kura? dia tetap
istiqomah dengan prinsip di awal …. Biar
lambat asal selamat…… tengoklah kini,
dirinya begitu jauh tertinggal.
Oke sobat, sekarang siapa pemenang pada
perlombaan hari ke dua? Kelinci!
Pelajaran yang bisa kita petik pada
perlombaan hari kedua: Prinsip biar lambat
asal selamat adalah prinsip yang sudah
kadaluwarsa. Kalau anda ingin menjadi
pemenang maka anda harus lebih cepat
dan lebih kuat.
Pelajaran hari kedua: “Siapa cepat, dia
menang!”
Berhentikah cerita sampai di sini?
Malam harinya giliran kura-kura yang
melakukan muhasabah.
Eureka! Maka kura-kura pun tanpa pikir
panjang mengirim sms ke kelinci: “Besok
kita tanding ulang!” tantangnya singkat.
Esok pagi, kelinci dan kura-kura kembali
bertemu. Namun kali ini bukan di tempat
yang sama. Yap, untuk pertandingan kali ini
kura-kuralah yang menentukan rute
pertandingan. Kelinci tak ambil pusing. Toh
menurutnya, bagaimanapun rutenya, pasti
yang tercepatlah pemenangnya.
Lomba pun dimulai. Seperti hari kedua,
maka kelinci langsung melesat secepat-
cepatnya … jauh meninggalkan kura-kura di
belakang. Namun alangkah terperanjatnya
kelinci.. di tengah rute dia terpaksa berhenti.
Di depannya terpampang sebuah sungai
yang sangat lebar dan dalam. Sementara
garis finish tepat berada di pinggir seberang
sungai. Tak ada jalan lain menuju finish
selain melalui sungai itu. Alamaakk!
Sementara kura-kura hanya tersenyum
penuh kemenangan. Beberapa lama
kemudian dia berhasil menyusul kelinci
yang masih dalam keadaan bengong. Kura-
kura dengan ‘cool’ nya tanpa bicara sedikit
pun segera terjun berenang menyeberangi
sungai tersebut.
Sobat, siapa pemenang pada perlombaan
hari ketiga ini?
Tepat! Pemenangnya adalah kura-kura.
Pelajaran penting yang diajarkan oleh kura-
kura pada hari ketiga: Untuk menjadi
pemenang sudah bukan zamannya
mengandalkan kecepatan atau kekuatan.
Pemenang adalah yang mampu
mengetahui potensi dirinya dan
mengetahui kelemahan lawannya lalu
memaksimalkan segenap potensi yang ada
pada dirinya dengan strategi yang jitu dan
matang.
Sebentar, cerita masih belum berakhir.
Masih ada lanjutannya.
Malamnya si kelinci hanya uring-uringan.
Kalah telak dan malu berat. Dirinya frustasi.
Di tengah kefrustasian tersebut, tiba-tiba di
ponselnya ada panggilan masuk. Dari kura-
kura!
“ Besok kita tanding lari lagi yuk?” suara
kura-kura dari seberang sana.
“ Rutenya? Masih yang tadi?” Tanya kelinci
malas-malasan.
“ Ya iya lah… masa ya iya dong….” Jawab
kura-kura santai.
“ Lho kok diem…. Takut yaa….?” Sindir kura-
kura tajam.
Tuutt.. tuuutt… telepon ditutup kasar oleh
kelinci.
Namun, dasar gengsinya kelinci tinggi.
Maka dia tetap hadir pada perlombaan hari
ke empat. Di rute yang sama seperti
kemarin.
“Kali ini cara tandingnya beda” kura-kura
membisikkan sesuatu ke telinga kelinci.
Kelinci pun manggut-manggut dan
tersenyum lebar.
Lomba pun dimulai. Kali ini berbeda. Dari
garis start kelinci menggondong kura-kura
di punggungnya. Kelinci pun berlari
kencang. Sampai pinggir sungai, kura-kura
turun dari gendongan kelinci. Kali ini balik
kelinci yang naik di atas kura-kura. Kura-
kura pun berenang dengan sigapnya
sampai ke garis finish.
Sobat, siapakah pemenangnya kali ini?
Yak! Mereka tiba berbarengan di finish.
Pemenang pada hari keempat adalah kelinci
dan kura-kura. Dan kecepatan mereka hari
ini lebih cepat dibandingkan hari ketiga.
Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari
perlombaan hari keempat?
Sang pemenang sejati adalah yang tidak
ingin menang sendiri. Dan yang lebih
penting, di hari keempat kita belajar tentang
sebuah kekuatan yang bernama “SINERGI”.
Anda memiliki potensi yang luar biasa.
Teman anda juga memiliki potensi yang
luar biasa. Dan potensi itu akan melahirkan
sebuah kekuatan dahsyat dan super bila
anda mampu menggabungkan kekuatan
itu,dan mensinergikannya

Tidak ada komentar: