Sederet luka mungkin pernah kau genggam
Segaris tangis juga mungkin pernah kau resapi,
namun bukankah pernah ada senyum
Bukankah Allah pernah menitipkan selaksa tawa
untuk kau kecup
Beban boleh saja satu persatu menghinggapi.
Namun disitulah ditunjukkan kekuatanmu yang
sebenarnya, yang mencengangkan.
Manusia dengan segala dinamika
Namun juga dengan segala kebersahajaan
menghadapi
Di satu ufuk, ada pelangi berbaris.
Indah kawan….
Tapi itu terbentuk setelah langit yang tak berhenti
menangis.
Begitupun manusia, saya, kamu, dia, mereka
akan tersenyum sangat lebar setelah deraian yang
lama
Entah izin Allah yang ke berapa kali, peneguhan
akan satu tarikan nafas untuk kembali
menghadapi hidup.
Dengan kepala tegak dan senyum hangat serta
hati yang ringan
Bersabarlah..
Semoga Allah makin sayang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar